Timses: Serangan Sandiaga ke Jokowi Tak Ada Faktanya
beritaterkini99- Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno gencar mengkritik 4 tahun Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Salah satu yang ia soroti soal harga kebutuhan pokok semakin mahal.
Lapangan kerja juga tak luput dari kritik Sandiaga. Mantan Wakil Gubernur DKI itu menyebut kian hari lapangan kerja kian menipis.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan, apa yang dilontarkan Sandiaga tak sesuai dengan fakta.
“Ya semua dilontarkan Pak Sandi itu tidak ada faktanya. Beliau mengatakan harga nasi ayam di Singapura lebih murah dari Indonesia, itu jauh-jauh, setelah kita cek jauh,” ucap Karding saat dikonfirmasi, Sabtu (20/10/2018).
Ia menyindir Sandiaga Uno, yang disebutnya baru kali ini turun ke masyarakat bawah. Nyatanya, menurut Karding, di Singapura harga nasi ayam bisa mencapai Rp 56 ribu, sementara di Jakarta berksiar Rp 26 ribu ke bawah.
“Biasanya makan di restoran, jadi pikirannya itu aja. Nanti mau nyalon ini aja, pura-pura blusukan itu. Jadi dia tak punya data menyeluruh,” kata Karding.
Berdasarkan data pihaknya, jumlah penuntasan pengangguran terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Apalagi, ditambah dengan beberapa lapangan pekerjaan baru, misalnya dengan (usaha) online, itu banyak juga yang tidak tercatat di daftar usaha,” jelas Karding.
Karenanya, dia menyebut apa yang dilakukan Sandi hanya sekadar mencari sensasi semata. “Jadi sebenarnya, sekali lagi, data Pak Sandi selama ini selalu lemah, dan menurut saya ini cari perhatian dan sensasi publik saja,” ungkap Karding.
Sudah Terbukti
Sementara itu, Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Muda TKN Jokowi-Ma’ruf, Tsamara Amany Alatas, mengatakan 4 tahun kepemimpinannya, Jokowi terbukti sebagai Presiden pro rakyat. Mantan Wali Kota Solo itu diklaim fokus pada pembangunan masa depan Indonesia.
“Dari 4 tahun ini, kita bisa melihat bagaimana Pak Jokowi mengalokasikan anggaran pendidikan hingga 147,56 trilliun pada tahun 2018. Daya saing Indonesia naik hingga peringkat 45 dari 170 negara,” jelas Tsamara.
Soal lapangan pekerjaan, Jokowi telah berhasil membuka lapangan pekerjaan hingga menekan angka pengangguran sampai 5 persen.
“Ini terendah sejak era reformasi. Bahkan ketimpangan pendapatan hari ini terus mengalami tren penurunan,” tutur Tsamara.