Tim KJRI Dampingi Habib Rizieq Saat Diperiksa Soal ‘Bendera ISIS’
beritaterkini99 – Pihak keamanan Arab Saudi sempat memeriksa Habib Rizieq Syihab mengenai aduan mengenai pemasangan bendera yang dianggap warga setempat mirip dengan bendera Islamic State in Iran-Syria (ISIS). Tim dari KJRI Jeddah melakukan pendampingan terhadap Habib Rizieq.
“Menindaklanjuti konfirmasi ini, pejabat fungsi kekonsuleran KJRI Jeddah telah memberikan pendampingan kekonsuleran kepada Muhammad Rizieq Syihab sebagaimana yang diberikan kepada semua WNI yang menghadapi masalah hukum di luar negeri,” ujar Jubir Kemlu Arrmanatha Nasir dalam keterangan tertulis, Rabu (7/11/2018).
Habib Rizieq sebelumnya memang pernah menyerukan kepada kader dan simpatisan FPI di Tanah Air untuk memasang bendera tauhid. Seruan itu disampaikan terkait pembakaran bendera berkalimat tauhid di peringatan Hari Santri di Garut. Kasus pembakaran ini sudah diproses hukum dan bendera yang dibakar dinyatakan sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia, organisasi yang sudah dibubarkan pemerintah.
Arrmanatha mengatakan, di rumah Habib Rizieq yang ada di Mekah, terpasang bendera yang dianggap oleh warga setempat mirip dengan bendera ISIS.
“Dari hasil penelusuran diperoleh konfirmasi bahwa MRS sedang dimintai keterangan oleh aparat keamanan Arab Saudi di Makkah, atas dasar laporan warga negara Saudi yang melihat bendera yang diduga mirip dengan bendera ISIS terpasang di depan rumah MRS di Mekah,” ujar pria yang akrab disapa Tata ini.
Setelah sempat diperiksa, Habib Rizieq telah dizinkan oleh otoritas keamanan Saudi untuk kembali kerumahnya di Mekah pada sekitar 20:00 waktu setempat.
FPI Masih Kroscek ke Habib Rizieq
Dimintai konfirmasi terpisah, Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo menyatakan masih mendalami keterangan yang disampaikan Kemlu ini. Komunikasi dengan Habib Rizieq masih terus dilakukan.
“Kalau Kemlu mengatakan bahwa itu karena ada aduan mengenai bendera ISIS sehingga Habib Rizieq diperiksa karena itu, saya belum bisa cek langsung ke beliau. Makanya saya saat ini sedang mau menanyakan sebetulnya ada apa,” tutur Sugito.