Sebulan Berkampanye, Sandiaga: Semua Level Masyarakat Sambut Meriah
beritaterkini99 – Masa kampanye calon presiden dan wakil presiden sudah berjalan selama sebulan. Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengaku bersyukur atas sambutan masyarakat selama masa kampanye.
“Saya bersyukur kita berkunjung ke seluruh wilayah Indonesia mendapat sambutan yang begitu meriah antusias dan bukan hanya emak-emak ya, tapi semua level masyarakat, milenial bapak-bapaknya juga,” kata Sandiaga di kawasan Bulungan, Jaksel, Selasa (23/10/2018).
Menurut Sandiaga, masyarakat yang sudah ditemui mengeluhkan bukan soal ekonomi makro, melainkan isu lapangan kerja dan bahan pokok.
”Sedikit sekali yang bicara mengenai utang negara, sebetulnya ada yang mengangkat isu dolar yang menguat rupiah yang melemah tapi lebih ke arah dampaknya terhadap biaya hidup mereka harga bahan pokok lapangan kerja,”ucapnya
Menurut Sandiaga, hasil kampanye satu bulan adalah 65 persen warga yang ia temui mengeluh kenaikan harga bahan pokok dan sulitnya lapangan pekerjaan.
“Yang disampaikan masyarakat itu cocok dengan olahan data kita. Misalnya indeks ketersediaan lapangan pekerjaan itu masuk level pesimis, baru tahun ini,” tandas Sandiaga.
Diadang Emak-Emak
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno diadang emak-emak di Jalan Raya Jombang, Jawa Timur. Peristiwa itu terjadi usai Sandiaga berziarah ke Makam KH Abullah Wahab Chasbullah di Tambak Beras, Jombang,
Kaum ibu itu membawa spanduk bertuliskan mampir. Sandi dipaksa melipir untuk membubuhkan tanda tangan peresmian Rumah Sakit Islam Jombang.
“Tolong Pak tanda tangan prasasti saja. Tolong Pak,” kata seorang pria yang berpakaian dokter.
Sandi pun menerangkan kepada mereka bahwa tidak ada jadwal dalam menyerap aspirasi masyarakat di Jawa Timur guna meresmikan rumah sakit. Namun para kerumunan massa tetap memaksa Sandi untuk membubuhkan tanda tangan di prasasti yang mereka buat.
“Saya tidak ada jadwal ke sini. Nanti takutnya melanggar dan ditegor bawaslu,” terang Sandi dari dalam mobil.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tetap tidak beranjak dari mobilnya. Akhirnya dia memilih jalan tengah supaya para warga membawa prasasti tersebut ke arah Sandi.
“Ya sudah bawa prasastinya ke sini, biar saya tanda tangan dari dalam mobil,” kata Sandi.