Mendag Beberkan Hambatan Perjanjian RI-EFTA CEPA
beritaterkini99- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan menggelar pertemuan bilateral dengan Federal Councilor/Menteri Ekonomi Swiss Johann N Schneider Ammann pada Jumat ini di rangkaian acara IMF-World Bank Annual Meetings 2018.
Dia mengatakan kedua belah pihak telah sepakat bahwa pembahasan Indonesia-European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Agreement akan selesai tahun ini.
“Kami menyepakati perjanjian ini yang EFTA, selesai tahun ini,” kata dia, saat ditemui, di Bali International Convention Center (BICC), Jumat (12/10/2018).
Dia menjelaskan selama ini terdapat beberapa hal ‘sensitif’ yang menjadi hambatan bagi terlaksananya perjanjian tersebut.
Menurut dia, sejauh ini, posisi kedua pihak adalah saling menahan, di mana RI menahan ikan salmon dari Norwegia, dan negara anggota EFTA menahan sawit.
“Tapi, dia juga bisa paham, hal yang paling sensitif buat kita adalah mengenai palm oil. Sesudah itu, 23 November, minimal ada announcement mengenai perjanjian ini di Jeneva, karena semua menteri, semua EFTA, dari empat negara itu ada meeting di sana. Saya diundang untuk menyampaikan itu,” jelas dia.
Pemerintah Swiss, sendiri telah memberi singal positif untuk tidak lagi melarang minyak sawit Indonesia. “Dari sisi pemerintah, dari menterinya, mereka sudah bisa memahami betul. Tapi, politik dalam negeri, tekanan dari partai oposisi dan dari parlemen untuk itu agak berat,” ujar dia.
“Mereka kemarin sudah ada semacam referendum, yang intinya adalah memberikan kelonggaran atau menyetujui apa yang pemerintah Swiss sampaikan bahwa sawit bukan sesuatu yang diblok lagi. Itu yang positif,” imbuhnya.
Tim Negosiasi
Enggar menambahkan untuk melancarkan proses perjanjian tersebut Kementerian Perdagangan akan kembali bertemu dengan perwakilan EFTA untuk membahas finalisasi perjanjian tersebut.
“Tadi mengharapkan betul di akhir bulan ini, 29-30 Oktober, tim negosiasi dari 4 negara itu akan ke Bali untuk memfinalkan. Kalau ada persoalan yang krusial, maka saya akan lakukan teleconference dengan beliau untuk menyelesaikan pada tingkat menteri untuk keputusan politiknya,” tandasnya.