Lupakan Sarri-ball, Jorginho Siap Belajar dari Lampard
Beritaterkini99 – Ketika musim 2018/19 usai, nama Jorginho sempat disebut akan pindah dari Chelsea. Dia akan menyusul Maurizio Sarri ke Juventus. Tetapi, Jorginho memilih untuk tinggal di Stamford Bridge.
Jorginho memang punya kaitan yang erat dengan Sarri. Begitu Sarri pindah ke Chelsea, pemain pertama yang ada di kepalanya adalah Jorginho. Dia yang harus dia bawa ke Stamford Bridge.
Gelandang timnas Italia itu bahkan sering dijuluki sebagai arsitek dari Sarri-ball, gaya bermain khas Chelsea. Dan, memang benar, selama Sarri menjadi pelatih Chelsea, posisi Jorginho tidak tersentuh.
Kini, Sarri telah meninggalkan Chelsea. Pria berusia 61 tahun pindah ke Juventus. Lalu, seperti apa nasib Jorginho bersama Chelsea? Simak penuturan sang pemain di bawah ini ya Bolaneters.
Belajar dari Lampard
Jorginho telah memutuskan untuk tidak mengikuti jejak sang patron yang pindah ke Juventus. Dia bertahan di Chelsea. Tekadnya sudah bulat. Jorginho akan berupaya mendapat posisi inti dan banyak belajar.
“Ini merupakan pengalaman baru bagi saya. Saya merasa gembira ketika saya belajar, seperti itulah saya,” ucap Jorginho pada Sky Sports.
Kebetulan, Chelsea kini dilatih oleh Frank Lampard. Saat masih aktif bermain, dia dikenal sebagai gelandang jempolan. Tetapi, cara dan karakter bermain Lampard memang sangat berbeda dengan Jorginho.
“Saya senang dengan kesempatan ini, saya senang belajar dan mencari tahu tentang banyak hal. Ini akan sangat bermanfaat bagi karir saya dan juga tim. Saya selalu berpikiran terbuka,” tegas pemain 27 tahun.
Berpisah dengan Sarri
Harus diakui, peran Sarri dalam karir Jorginho sangat besar. Sarri yang mengorbitkan pemain kelahiran Brasil tersebut saat menjadi pelatih Napilo. Tapi, kini Jorginho harus melupakan romansa yang ada.
“Tidak, saya tidak pernah bilang kalau saya sedih. Dia adalah pelatih saya dan kami sudah bersama selama empat tahun. Tetapi, tiba waktu untuk berpisah dan saya mengucapkan terima kasih padanya,” kata Jorginho.
Jorginho kini harus menjalani persaingan ketat di lini tengah Chelsea. Dia harus bersaing dengan N’Golo Kante, Mateo Kovacic dan Ross Barkley untuk mendapatkan satu tempat di tim utama.