Kisah Eks Bintang Porno Jenna Presley yang Banting Setir Jadi Pendeta
beritaterkini99- Seorang mantan bintang porno ternama dengan nama panggung Jenna Presley, kini bertobat dan menemukan ‘jalan hidup’ yang lebih bermakna nan ‘tenang’.
Setelah meninggalkan pekerjaannya sebagai artis ‘film panas’, kini perempuan berambut panjang itu ‘banting setir’ jadi seorang pendeta.
Wanita yang kini menyandang nama Brittni De La Mora itu menyatakan hengkang dari industri film porno pada tahun 2012, setelah melakoni ratusan “adegan” dengan penghasilan US 30.000 (Rp 319 juta) sebulan.
Selain itu, setelah berjuang melawan kecanduan narkoba dan beberapa kali percobaan bunuh diri, Brittni mengaku bahwa dia menemukan Tuhan –secara bersamaan kala itu, dia jatuh cinta dengan seorang pendeta evangelis, Richard De La Mora.
Pasangan ini menikah pada tahun 2016 dan sekarang berkhotbah bersama di Gereja Cornerstone di San Diego, Amerika Serikat.
“Dulu saya disebut sebagai salah satu bintang porno terpanas di dunia,” kata dia seperti dilansir dari News.com.au, Sabtu (1/9/2018).
“Saya mencoba keluar dari industri pornografi tanpa bantuan Tuhan, dan kenyataannya saya tidak bisa melakukannya karena Tuhan dan pornografi tidak menyatu.”
Brittni menambahkan bahwa dia telah melakoni syuting film porno sebanyak lebih dari 275 hingga 375 kali.
“Saya punya Mercedes baru dan tas Louis Vuitton, sepatu hak tinggi Christian Louboutin, saya benar-benar menikmatinya ketika itu,” lanjutnya.
“Saya menghasilkan banyak uang dan saya berjuang untuk membayar rumah sewa saya, karena saya kecanduan narkoba. Saya akan menghabiskan ribuan dolar untuk membeli nerkoba dalam seminggu.”
Brittni mengisahkan, dirinya pertama kali terjun ke dunia pornografi ketika berusia 16 tahun. Waktu itu, dia sedang dalam perjalanan menuju ke Meksiko bersama teman-temannya, di mana dia mabuk di klub striptis.
“Rambut saya pirang dan saya masih memakai kawat gigi. Mereka hanya menempatkan saya di panggung malam itu,” kenangnya.
Berawal dari tarian striptis itulah, ia mulai menekuni ‘dunia gelap’. Sebagian uangnya digunakan untuk membiayai kuliah, meski ujungnya dia dinyatakan dropped out atau putus sekolah.
Nasib berkata lain. Ketika sedang stres karena urusan pendidikan, dua produser film porno datang menghampirinya dan menawarkan pekerjaan sebagai ‘aktor utama’ dalam beberapa adegan film panas.
Dari situ, dia mengaku mulai menggunakan obat-obatan terlarang setelah diberitahu oleh direkturnya bahwa dia terlalu gemuk dan perlu menurunkan berat badan.
“Saya mulai mengonsumsi kokain, kemudian heroin. Saya juga berjuang untuk melawan pemikiran bunuh diri.”
Khawatir akan kesehatan mentalnya sendiri, Brittni akhirnya menghubungi neneknya di San Diego dan meminta pertolongannya. Dia pun meninggalkan Los Angeles dan tinggal bersama sang nenek. Neneknya yang ‘mengenalkan’ Brittni kepada gereja dan mulai menuntunnya untuk giat beribadah, walaupun sedikit sulit.
“Saat itu, saya rajin beribadah tapi juga masih beberapa kali syuting film porno di Las Vegas. Saya membawa Alkitab,” kata dia.
Sebuah ayat menyadarkannya. Saat itu ia membacanya dalam pesawat.
“Seketika itu juga saya merasa sangat menyesal dan akhirnya, hari itu juga, saya keluar dari industri film porno. Itu adalah adegan terakhir saya.”
“Sekarang saya adalah agen real estate dan saya harus menghasilkan uang sebanyak yang saya dapatkan melalui pornografi dalam satu bulan. Saya tidak perlu telanjang dan saya jauh lebih bahagia sekarang.”