Ketum Projo Ungkap Detik-detik SBY WO
Budi menceritakan massa Projo yang berjumlah sekitar 3.000 orang telah berkumpul sejak pukul 06.00 WIB pada Minggu (23/9) di sekitar kawasan depan kantor RRI, Jakarta Pusat. Mereka menunggu hingga pukul 07.30 WIB ketika rombongan pawai Kampanye Damai Pemilu 2018 mulai bergerak.
“Sekitar pukul 07.30 WIB rombongan pawai yang didahului oleh pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin bergerak melintasi jalur karnaval menuju Patung Kuda Indosat untuk kembali masuk ke lapangan di Monas (tempat berlangsungnya Kampanye Damai),” kata Budi dalam keterangan tertulis, Senin (24/9/2018).
Saat itu, Budi melihat rombongan parpol juga ikut dalam pawai tersebut. Mereka menggunakan mobil golf.
“Massa Projo bernyanyi ‘Jokowi lagi, Jokowi lagi, Jokowi lagi, sekali lagi sekali lagi Jokowi lagi‘. Jika berpapasan dengan peserta pawai, massa Projo terus bernyanyi dengan semangat dan gembira sambil mengacungkan satu cari tangan ke atas (nomor urut Jokowi-Ma’ruf Amin),” terangnya.
Di tengah perjalanan pawai, massa Projo sempat bertemu dengan rombongan Partai Berkarya. Saat itu, massa Projo bertemu Ketum Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Ketua Dewan Pertimbangan Berkarya Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto).
Menurut Budi, situasi terlihat cair saat massa Projo berpapasan dengan rombongan Partai Berkarya.
“Massa Projo juga bertemu dengan rombongan Partai Berkarya di mana Tommy Soeharto dan Titiek Soeharto naik mobil golf. Semua cair walau berbeda pilihan,” ujar Budi.
Hingga akhirnya massa Projo berpapasan dengan rombongan SBY. Budi mengatakan ada sebagian massa Projo yang berteriak kepada SBY. Namun teriakan itu bukan makian atau cemooh. Massa Projo mengajak SBY mendukung Jokowi.
“Ketika rombongan Partai Demokrat melintas, kami terus bernyanyi. Terus ketika Pak SBY melintas, ada massa Projo yang berteriak, ‘Pak SBY, ayo dukung Jokowi,’ sambil bernyanyi,” jelasnya.
“Karena ini juga aspirasi dari banyak teman-teman di daerah yang menghendaki Pak SBY juga mendukung Jokowi, seperti Lukas Enembe, Pakde Karwo (Sukarwo), dan banyak yang lainnya,” imbuh Budi.
Budi menegaskan kalimat itu sekadar ajakan. Andai SBY tak mau, massa Projo tak berkeberatan.
Namun tiba-tiba saja rombongan SBY turun dari mobil golf dan meninggalkan pawai. Kemudian massa Projo dituding memprovokasi SBY.
“Sekitar pukul 07.35 WIB, tiba-tiba rombongan Pak SBY turun dari golf car dan meninggalkan pawai. Selanjutnya kami mendapat pemberitaan bahwa massa Projo memprovokasi SBY,” tuturnya.
Massa Projo, sebut Budi, sempat bingung. Namun mereka tak ambil pusing.
“Kami awalnya sempat bingung karena kami hanya bernyanyi dan mengajak. Tapi seluruh peserta yang mengikuti pawai yang bertemu rombongan massa Projo tahu bahwa kami bernyanyi dan bergembira. Kami mengikuti pawai dengan santai dan ingin memaknai perhelatan Pemilu 2019 sebagai arena pesta kegembiraan rakyat yang penuh kedamaian,” ujar Budi.
SBY walk out karena merasa diperlakukan tidak adil. SBY walk out bersama Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Edhie Baskoro Yudhoyono.
SBY juga memprotes adanya atribut partai pendukung Jokowi saat kampanye damai di Monas pada Minggu (23/9/). Dampak aksi protes itu, SBY tidak meneken komitmen Kampanye Damai Pemilu 2019.