Diet Mediterania Kurangi Risiko Depresi
beritaterkini99-Diet Mediterania mungkin menjadi salah satu diet yang populer saat ini. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan tentang manfaat cara makan ini.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa diet Mediterania bisa mencegah depresi. Studi ini dipublikasikan di jurnal Molecular Psychiatry, dengan mengulas 41 penelitian yang diterbitkan dalam delapan tahun terakhir.
Mengutip Metro.co.uk pada sabtu (29/9/2018), para ahli menemukan bahwa berpegang pada diet Mediterania yang kaya akan buah, sayuran, biji-bijian, ikan, kacang, dan minyak zaitun, memiliki manfaat yang terkait dengan suasana hati.
Orang yang melakukan diet ini, 33 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami depresi selama delapan hingga 12 tahun ke depan. Para peneliti juga menemukan, diet rendah lemak jenuh, gula, dan makanan olahan, terkait dengan pengurangan 24 persen risiko berkembangnya depresi.
“Ada bukti kuat untuk menunjukkan adanya hubungan antara kualitas diet dan kesehatan mental Anda,” ujar penulis utama studi, Dr. Camille Lassale.
Mempengaruhi Suasana Hati
Menurut Lassale, hubungan ini melampaui pengaruh pola makan terhadap ukuran tubuh, maupun aspek lain dari kesehatan, yang pada saatnya mampu mempengaruhi suasana hati seseorang.
“Kami mengumpulkan hasil dari sejumlah besar penelitian dan ada pola makan yang lebih sehat, kaya tanaman, anti-inflamasi, dapat membantu dalam pencegahan depresi,” tambah Lassale.
Namun, butuh penelitian lebih lanjut sebelum benar-benar merekomendasikan jenis makan tertentu, untuk menurunkan risiko depresi seseorang.
Diet Mediterania pun juga dianggap hanya bisa menurunkan risiko, bukan menghilangkan sepenuhnya. Belum ada bukti menunjukkan bahwa diet dapat mengobati penyakit mental.
Karena itu, jika Anda bermasalah dengan kesehatan mental, pergi ke psikiater atau psikolog mungkin masih menjadi pilihan yang terbaik.
Diet Mediterania sendiri menekankan pada menu makan berupa buah-buahan, sayur, biji-bijian, maupun kacang-kacangan. Anda juga harus memakan sumber protein dalam seminggu sekali.Sementara, daging merah hanya boleh dikonsumsi sebulan sekali.