Ahok Bicara Niatan yang Belum Terealisasi Lewat Bukunya
beritaterkini99 – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuliskan hal-hal yang pernah dia lakukan selama memimpin ibukota. Rupanya ada pula niatan-niatan yang belum sempat terealisasi bagi Ahok.
“Saya tidak sempat menuntaskan permasalahan ini karena terkait cuti kampanye dan dinamika lainnya,” ungkap Ahok dalam tulisannya di buku ‘Kebijakan Ahok’ seperti dikutip beritaterkini99.com, Jumat (17/8/2018).
Buku tersebut baru dirilis kemarin (16/8). Buku setebal 331 halaman itu ditulis sendiri oleh Ahok. Sementara ini Ahok masih menunggu bebas murni untuk keluar dari penjara.
Soal hal yang belum sempat dituntaskan karena cuti kampanye itu adalah ERP atau Electronic Road Pricing. Program ini sebetulnya sudah banyak dibahas, namun belum menemukan titik temu.
“Saya pribadi berharap ERP segera bisa diterapkan di Jakarta agar bisa menjadi salah satu solusi mengurangi kemacetan di Jakarta. Kebijakan pembatasan kendaraan menggunakan plat nomor ganjil-genap hanya solusi sementara. Solusi utamanya adalah penerapan ERP,” tutur Ahok.
Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak Joko Widodo (Jokowi) dilantik jadi Presiden RI atau akhir 2014. Dia mundur dari jabatan itu di pertengahan 2017 setelah divonis penjara 2 tahun atas kasus penodaan agama.
Ahok memimpin DKI kurang lebih 2,5 tahun. Selain ERP, ada pula niatan untuk merombak pembinaan atlet-atlet.
“Saya ingin merombak sistem pembinaan atlet- atlet DKI Jakarta. Saya melihat pemusatan latihan yang dijalankan KONI DKI Jakarta untuk meningkatkan daya saing dan prestasi para atlet tidak ideal,” tutur Ahok.
Ahok ingin pembinaan atlet lebih berkesinambungan. Peran pemerintah tak cuma soal bonus, tapi juga menyiapkan sarana yang memadai untuk pembinaan. Ahok juga ingin ada kerja sama pelatihan dengan sister city.
“Saya pikir, pola kerja sama dengan kota-kota kembar atau Sister City seperti ini lebih bermanfaat, ketimbang hanya melakukan kunjungan kerja. Jakarta memiliki kerja sama Sister City setidaknya lebih dari 30 kota,” ujar Ahok.
Ada lagi niatan Ahok yang belum terealisasi selama memimpin Jakarta, yakni soal pemanfaatan lahan bekas Kedubes Inggris di Jl MH Thamrin. Ahok sebetulnya ingin memanfaatkan lokasi itu untuk pusat pengendalian LRT dan MRT.
“Saya ingin menjadikan lahan ini sebagai pusat kendali MRT dan LRT Jakarta dan sebagian lahan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Pusat kendali MRT dan LRT nantinya juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu destinasi wisata baru di ibu kota,” papar Ahok.
Akankah niatan-niatan Ahok ini direalisasikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan?