Sambil Pegang Sendok-Mangkok, Hotman Paris Tanya SBY soal Roy Suryo
Hotman menyampaikan itu dalam video yang diunggah ke akun Instagram @hotmanparisofficial, Sabtu (8/9/2018). Dalam video itu, tampak Hotman berbicara di antara para ibu dan warga yang berkumpul, sambil memukulkan sendok ke mangkok.
“Halo Bapak SBY, Bapak SBY, nonton TV nggak? katanya ada diduga anak buah bapak, kata BPK loh atau kata siapa itu nggak jelas, katanya ada beberapa perabot-perabot yang belum dikembalikan ke negara, sendok garpu, kali, gua gak sih, diduga,” kata Hotman.
Kata Hotman, meski baru dugaan, tapi SBY dinilainya perlu mengusut untuk memastikan kebenaranya. Hotman juga mengaku heran kenapa barang-barang itu bisa raib.
“Tapi ini kan menyangkut nama baik Bapak SBY, tolong diusut bener nggak? masak kita tiap hari lihat kalian politisi di TV bukan main idealnya tapi yang gini-gini kok bisa raib? katanya.
“Dan itu kebetulan oknumnya di oraganisasi bapak kalau benar, ini kan diduga. Kalau nyolong berlian (sambil memegang perhiasan di tangan) nggak papa, tapi ini kan garpu, sendok,” ujarnya.
Hotman memang tidak langsung menyebutkan nama oknum itu. Tapi, jamak diketahui, politikus Demokrat ditagih Kemenpora berdasarkan laporan BPK adalah Roy Suryo.
Soal ‘tagihan’ barang milik negara ini, Roy Suryo menyebutnya sebagai fitnah. Karena itu, Roy memilih menunjuk pengacara melakukan pendampingan menghadapi Kemenpora.
“Maaf setelah lama bersikap Sabar dan Mengalah terhadap kabar aset BMN (Barang Milik Negara, -red) Kemenpora sebanyak 3.226 unit yang disebut-sebutkan ‘masih saya bawa (?)’, padahal ini tidak benar sama sekali,” kata Roy melalui pesan singkat, Rabu (5/9).
Menpora Imam Nahrawi menanggapi bantahan Roy Suryo. Imam dengan tegas meminta Roy Suryo menyelesaikan kewajibannya mengembalikan barang-barang milik negara.
“Setiap tahun BPK memeriksa apa saja soal kegiatan, kesesuaian, kerugian, dan macam-macam termasuk aset BMN (barang milik negara). Ini saya berharap betul supaya diselesaikan agar tidak ada yang mengganjal pemeriksaan kita di masa yang datang,” ujar Imam kepada wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (7/9).