China Kembali Tahan Warga Kanada, Terkait Penangkapan Bos Huawei?
Beritaterkini99- Pekan ini, penangkapan terhadap warga negara Kanada oleh otoritas China kembali terjadi untuk ketiga kalinya. Hal itu membuat Perdana Menteri Justin Trudeau mengaku “sangat prihatin”, dan berjanji akan mengupayakan jaminan keselamatan mereka.
Penahanan terbaru terjadi di tengah perselisihan yang berkembang antara kedua negara, menyusul penangkapan putri pendiri raksasa teknologi China Huawei, awal bulan ini.
Namun, sebagaimana dikutip dari BBC pada Kamis (20/12/2018), para pejabat di Ottawa mengatakan mereka tidak begitu yakin penangkapan terakhir berkaitan dengan dua warga negara Kanada yang telah ditahan lebih dulu di China.
Otoritas Kanada mengatakan saat ini sedang mencari rincian lebih lanjut tentang penahanan tersebut.
Mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor ditahan di China tidak lama setelah penangkapan direktur keuangan Huawei Meng Wanzhou, atas permintaan AS, di Vancouver pada 1 Desember.
PM Trudeau mengatakan pada Rabu 19 Desember, bahwa “kami menduga kasus ini sangat berbeda dari dua kasus pertama”, mengacu pada kondisi penangkapan yang menimpa Kovrig dan Spavor.
“Kami masih adalam upaya mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang ini,” katanya dengan diplomatis.
Dituduh Mengancam Keamanan Nasional China
Kovrig dan Spavor ditahan atas tuduhan mengancam keamanan nasional China. Diplomat Kanada diberikan akses konsuler untuk menemui kedua pria itu pada pekan lalu.
Sementara China membantah bahwa penahanan kedua warga negara Kanada itu terkait dengan penangkapan Meng Wangzhou, tetapi banyak analis percaya itu adalah tindakan balasan.
Sementara itu, Beijing telah mengancam akan menghadirkan konsekuensi serius jika Meng tidak segera dibebaskan.
Pejabat Kanada tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang siapa sosok ketiga yang ditahan oleh China, dengan alasan mengutip undang-undang privasi.
Namun, pejabat konsuler Kanada memastikan pihaknya telah memberikan pendampingan kepada setiap keluarga individu yang ditahan.
Di lain pihak, Meng telah dibebaskan dengan jaminan, tetapi mungkin menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat atas tuduhan melanggar sanksi terhadap Iran, yang diduga terjadi via kesepakatan bisnis oleh anak perusahaan Huawei.
Meng Wangzhou terus menyangkal tuduhan tersebut.