Dipaksa Mundur dari Chairman, Ini Jawaban Bos Facebook
Beritaterkini99- Tekanan dari investor agar Mark Zuckerberg mundur sebagai chairman Facebook ternyata tidak membuat pria berusia 34 tahun itu bergeming. Dia memastikan akan tetap bertahan di perusahaan tersebut.
Hal itu diungkapkan Zuckerberg dalam sebuah wawancara terbaru dengan CNN. Seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (22/11/2018), tidak ada rencana bagi dirinya untuk mundur dari chairman Facebook.
Dalam wawancara tersebut, Zuckerberg juga menyoroti hubungannya dengan orang nomor dua Facebook, Sheryl Sandberg. Terlebih, sempat tersiar kabar bahwa dirinya menyalahkan Sandberg atas beragam kasus yang menimpa Facebook saat ini.
Bahkan, Sandberg dikabarkan sempat khawatir dengan posisi di perusahaan tersebut. Namun, Zuckerberg memastikan bahwa posisi Sandberg di perusahaan masih aman dan tidak berubah.
“Sandberg merupakan bagian penting dari perusahaan ini dan berupaya keras untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan,” tutur Zuckerberg.
Suami Priscillia Chan itu juga menepis beragam pandangan buruk soal Facebook yang beredar belakangan ini. Menurutnya, Facebook sudah berupaya untuk menyelesaikan beragam masalah ini dengan pemerintah maupun organisasi nirlaba.
Sebelumnya, dari laporan The Wall Street Journal, Zuckerberg dikabarkan sempat menyalahkan Sandberg dan timnya atas kasus penyalahgunaan data yang melibatkan firma konsultan politik Cambridge Analytica.
Kepada wanita berpengaruh di Facebook itu, Zuckerberg menyebut, harusnya Sandberg lebih agresif dalam menangani konten dan masalah-masalah yang merepotkan.
Bos Facebook Dipaksa Mundur dari Chairman Facebook
Adapun isu agar Zuckeberg mundur sebagai chairman Facebook didengungkan oleh sejumlah investor perusahaan.
Desakan ini timbul setelah Facebook Global Head of Policy and Communication Nick Clegg yang baru bergabung bulan lalu diminta melakukan peninjauan atas kinerja Facebook.
Salah satu investor, Jonas Kron, yang berinvestasi 8,5 juta pound sterling di Facebook meminta Zuck untuk hengkang dari posisinya.
“Facebook berlaku layaknya perusahaan spesial. Padahal tidak. Facebook adalah perusahaan, dan perusahaan perlu memisahkan jabatan chairman dan CEO,” kata Kron.
Facebook memang tengah berjuang untuk memulihkan nama baiknya. Alasanya, media sosial ini mendapatkan banyak kritik terkait upayanya menangani keterlibatan Rusia dalam pemilu AS 2016 hingga skandal Cambridge Analytica.
Zuck memang diketahui memegang kontrol tinggi terhadap bisnis Facebook karena peran gabungan yang diembannya. Karena kepemilikan sahamnya, suara Zuck mewakili 60 persen power saat voting berlangsung.
Kekayaan Bos Facebook Anjlok Rp 252,7 Triliun
Akibatnya, CEO Facebook Mark Zuckerberg lagi-lagi harus kehilangan harta kekayaannya. Sepanjang tahun ini kekayaan Zuckerberg anjlok senilai US$ 17,3 miliar atau sekitar Rp 252,7 miliar.
Salah satu penyebabanya tidak jauh dari kontroversi yang menghinggapi Facebook serta skeptis publik tentang cara Facebook mengangani kontroversi Pilpres AS 2016 yang ditengarai mendapatkan campur tangan dari Rusia.
Pada Jumat kemarin, nilai saham Facebook turun 3 persen menjadi US$ 139,53 (setara Rp 2 jutaan) per lembarnya. Nilai saham Facebook tersebut terendah sejak April 2017.
Tidak hanya itu, laman Fox Business yang beritatrekini99.com kutip, Senin (19/11/2018), menyebut Zuckerberg juga kehilangan posisinya sebagai orang terkaya nomor tiga di dunia.
Menurut Bloomberg Billionaire Index, kini Zuckerberg jadi orang terkaya nomor enam. Padahal tadinya posisinya di bawah Jeff Bezos dan Bill Gates yang merupakan orang terkaya nomor satu dan dua di dunia.