Lahan Sawah Berkurang Berdampak terhadap Pengangguran di Desa
beritaterkini99 – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kota menurun dalam satu tahun terakhir.
Tahun lalu, TPT di kota sebesar 6,79 persen, tahun ini sebesar 6,45 persen. Meski demikian, TPT desa meningkat menjadi 4,04 persen pada 2018.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan peningkatan pengangguran di desa ini salah satunya disebabkan oleh menyusutnya lahan baku pertanian.
Berdasarkan pemotretan terakhir luas lahan baku sawah Indonesia turun menjadi 7,1 juta hektare saat ini, dari 7,75 juta hektare pada 2013.
“Ya tentu saja ada (pengaruhnya) kalau ditanya. Tapi secara keseluruhan tentu lebih dari itu (penyebab peningkatan penggangguran desa),” ujar Menko Darmin di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Darmin melanjutkan, pemerintah terus mengoptimalkan pengalokasian dana desa untuk mengurangi pengangguran. Dana ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja melalui pembangunan infrastruktur di desa.
“Sebetulnya adanya dana desa itu memang memperbaiki banyak hal dan memberikan pekerjaan,” ujar dia
Meski demikian, Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut mengakui, manfaat dana desa tidak bisa dirasakan secara instan.
“Walaupun karena bekerjanya melalui infrastruktur dampaknya itu tidak instan. Dampaknya itu perlu waktu ya tergantung juga nanti infrastruktur apalagi yang dikembangkan ya,” kata dia.
BPS: Pengangguran di Kota Turun tapi Desa Naik
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguranterbuka (TPT) di kota menurun dalam satu tahun terakhir. Tahun lalu tingkat pengangguran terbuka di kota sebesar 6,79 persen, turun menjadi 6,45 persen di tahun ini.
Meski demikian, tingkat pengangguran terbuka desa meningkat menjadi 4,04 persen tahun ini. Tingkat pengangguran terbuka adalah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat penawaran kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap pasar kerja.
“TPT di kota turun dari 6,7 persen menjadi 6,45 persen, tapi di desa naik tipis sekali dari 4,01 menjadi 4,04 persen,” ujar Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin 5 November 2018.
Peningkatan tingkat [pengangguran ]( 3684648 “”)terbuka di desa akibat adanya pengurangan tenaga kerja di sektor pertanian. Di sektor pertanian ada penurunan jumlah petani palawija dan karet sekitar 1,3 juta.
“Di pertanian, kalau dilacak sebetulnya di sana ada penurunan jumlah petani di palawija dan di karet, sekitar 1,3 juta. Sektor lain peternakan,” jelas dia.
Dia menambahkan, dana desa memang belum memberi dampak terhadap pengurangan pengangguran karena dana desa tidak difokuskan untuk mengurangi pengangguran.
“Kalau padat karya di desa, ini kan digunakan untuk padat karya bukan pertanian. Tetapi lebih kepada pembangunan jalan, pembangunan infrastruktur, jadi tidak bisa dikaitkan ke sana,” dia menandaskan.