4 Hal yang Bisa Membuat Kaus Kaki Kamu Cepat Bau
Jakarta – Bau kaus kaki yang tidak sedap bisa membuat orang-orang menjauhi kamu. Dalam beberapa kasus kaus kaki bau bahkan bisa memicu kondisi darurat misalnya saja memaksa pesawat untuk mendarat seperti dilaporkan bulan Juli lalu.
dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dari D&I Skin Centre Denpasar mengatakan bahwa sebetulnya kaus kaki harus diganti setiap hari. Tapi beberapa dari kita mungkin jarang melakukan hal tersebut dan baru akan menggantinya saat sudah mulai bau.
Terkait hal tersebut, sebetulnya apa sih yang bisa menyebabkan kaus kaki cepat berbau? Dikutip detikHealth dari berbagai sumber berikut penjelasannya.
Hal utama yang membuat kaus kaki menjadi bau adalah keringat. Semakin banyak seseorang berkeringat maka kaus kakinya akan menjadi lebih cepat bau karena perkembangan bakteri yang subur.
Menurut dr Darma seseorang yang mudah berkeringat mungkin perlu lebih sering mengganti kaus kakinya lebih dari satu kali sehari. “Ketika istirahat, buka sepatu dan kaus kakinya. Lalu keringat di kakinya di-lap sampai kering. Taburkan bedak anti bakteri jika perlu,” tutur dr Darma beberapa waktu lalu.
Fungi dapat menempel pada kaus kaki lalu berkembang menyebar menjadi infeksi menghasilkan bau tidak sedap. Hal sebaliknya bisa juga berlaku di mana infeksi fungi pada kaki menyebar menempel pada kaus kaki menimbulkan infeksi berulang.
Laporan di Podiatry Today menyebut 36 persen kaus kaki dari pasien yang mengalami infeksi dapat tetap mengandung fungi bahkan setelah dicuci dengan air bersuhu 40 derajat celsius.
Kalau kamu sering mengganti kaus kaki setiap hari namun sepatu atau alas kaki yang digunakan jarang dibersihkan maka sama saja bohong. Mengganti alas kaki setiap hari tentu tidak bisa dilakukan semua orang, namun menurut podiatris Alex Kor dari Johns Hopkins Medicine minimal bersihkan alas kaki dan pastikan punya sirkulasi udara yang baik.
“Kalau kamu punya kaki yang bau, pastikan alas kaki kamu bisa ‘bernapas,'” kata Kor.
Faktor stres berperan dalam bau kaki secara umum karena bisa memicu produksi keringat yang lebih banyak. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya semakin banyak seseorang berkeringat maka akan semakin mudah bakteri yang jadi sumber bau berkembang dengan cepat.
Menurut Kor keringat yang dihasilkan oleh stres bisa memicu bau yang lebih buruk karena memiliki kandungan kimia berbeda dibandingkan keringat normal.